Pengikut Dajjal adalah orang-orang Yahudi Ashbahan sebanyak tujuh puluh ribu. Tidak ada negeri di bumi ini, kecuali Dajjal menginjakkan kaki padanya kecuali Makkah dan Madinah, karena di setiap lorong yang menuju kepada keduanya terdapat malaikat yang berbaris dan bersenjata. Setiap kali Dajjal hendak memasuki-nya, dia dihadang oleh malaikat dengan senjatanya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :
“Tidak ada suatu negeri pun, kecuali ia didatangi Dajjal selain Makkah dan Madinah, tidak ada satu jalan dari jalan-jalan kedua kota tersebut kecuali padanya malaikat berbaris menjaganya.” (Muttafaq alaihi dari Anas bin Malik, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 866 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2055).
Meskipun kehadiran Dajjal di akhir zaman telah ditetapkan dan ciri-cirinya telah dirinci oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam, namun masih ada sebagian kalangan yang tidak mempercayainya. Menurut mereka Dajjal hanyalah ilusi dan khayalan belaka. Apa pun alasannya, hal itu berarti tidak mempercayai Muhammad sebagai Rasulullah. Atau ada sebagian kalangan yang mempercayainya akan tetapi mereka membelokkan maksud dan makna Dajjal kepada makna yang lain yang tidak sesuai dengan zahir hadits-hadits yang ada. Menurut mereka Dajjal adalah sebuah kekuatan angkara murka yang menin-das kaum Muslimin seperti Amerika atau Israel saat ini, ia bukan orang.
Kaum Muslimin Rahimakumullah, Apa pun alasan pendapat ini, ia adalah salah, karena di dalam hadits-hadits, secara jelas disebutkan keterangan-keterangan yang tidak sesuai dengannya. Jadi hal itu sama dengan membelokkan dalil secara paksa ke arah yang tidak diinginkan oleh dalil itu sendiri.
Kaum Muslimin Rahimakumullah, Langkah apakah yang mesti diambil seorang Muslim dalam menghadapi Dajjal? Jawabannya adalah seperti yang ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam.
Pertama : Memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wata’ala darinya di setiap shalat sebelum salam. Hal ini dilakukan dan diperintahkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam. Logika sederhana, jika Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu Wata’ala darinya, bukankah kita lebih layak?
Kedua : Menjauh dan menghindar. Hal ini karena Dajjal adalah fitnah terbesar, dan cara mujarab untuk menangkalnya adalah jangan mendekatinya. Lalu bagaimana jika seorang Muslim mendapatkannya? Jika demikian, hendaknya dia membaca beberapa ayat pertama surat al-Kahfi. Rasulullah Shallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :
“Barangsiapa dari kalian mendapatkannya, maka hendaknya dia membaca pembukaan surat al-Kahfi untuk menolak bahayanya.” (HR. Muslim dari an-Nawas bin Sam’an, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).
Ketiga : Hendaknya seorang Muslim tetap memegang teguh akidahnya yang lurus dan imannya yang kokoh agar tidak tertipu oleh Dajjal.
Dari Hudzaifah radiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah bersabda :.
“Apabila Dajjal muncul, dia mempunyai air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah api, justru ia adalah air yang dingin. Adapun yang dilihat orang-orang bahwa ia adalah air yang dingin, justru ia adalah api yang membakar. Barangsiapa dari kalian mendapatkan itu, maka hendaknya dia masuk ke dalam sesuatu yang (secara zhahir) dia lihat bahwa ia adalah api, karena ia adalah air yang segar lagi dingin.” (Muttafaq alaihi. Lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1375; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2046).
Kaum Muslimin Rahimakumullah, Bagaimana akhir perjalanan Dajjal ini? Dia mati di tangan al-Masih Isa putra Maryam. Dalam hadits Abdullah bin Amr yang panjang, Rasulullah mengatakan hal ini. Sabda beliau :
“Lalu Allah mengutus Isa putra Maryam, seakan-akan dia (mirip) Urwah bin Mas’ud. Lalu Isa memburu Dajjal dan membinasakannya.” (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2052).
Dalam hadits an-Nawas bin Sam’an yang panjang, Rasulullah menjelaskan begini:
“Manakala dia dalam kondisi tersebut, Allah mengutus al-Masih putra Maryam…. lalu Isa memburunya sehingga dia menangkapnya di pintu gerbang Lud -kota yang terletak di sebelah barat Baitul Maqdis- maka Isa membunuhnya.” (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 2048).
Oleh karena itu, hendaknya kita percaya kepada sabda Rasulullah bahwa Dajjal akan hadir dengan fitnahnya yang terbesar. Hendaknya kita tetap berpegang kepada akidah yang lurus lagi bersih. Mudah-mudahan Allah melindungi kita semua dari fitnahnya. Amin.