Dalam surat Al-Baqarah dinyatakan "Kitab ( Qur’an ) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib….” ( Al-Baqarah, 2-3 ).
Orang yg takwa salah satunya harus iman pada yang ghaib ( benda yg tak tertangkap pancaindera ). Maka UFO dan kehidupan di luar bumi yang hingga kini belum terbukti secara ilmiah, boleh jadi termasuk dalam kategori benda ghaib yg harus diimani/dipercayai keberadaannya.
UFO (Unidentified Flying Object ) sendiri merupakan penamaan yang terjadi karena belum sanggupnya para ahli untuk mengidentifikasi secara tepat benda apa gerangan yang sesekali melintas di udara itu. Simplifikasi penamaan ini mungkin karena para ilmuwan itu belum mampu menemukan jawabannya secara ilmiah. Tetapi keputusan untuk memunculkan istilah UFO itu sendiri sebetulnya merupakan tahapan pencapaian ilmu pengetahuan yang cukup berarti. Inilah sikap arif para ilmuwan untuk menolong diri sendiri dan sesamanya agar tidak kehilangan jejak akan apa yang pernah “menggoda” kecerdasannya. Maka istilah UFO harus dibuat dan didokumentasikan. Sebab sebuah istilah yang telah terdokumentasi secara baik dalam lembar-lembar buku tentu akan terus menjadi bahan diskusi sekaligus mendorong rasa ingin tahu yang terus-menerus. Riset merupakan pintu masuk untuk memuaskan rasa ingin tahu itu.
Istilah Ghaib/UO (Unidentified Object) yang terdapat dalam Al-Qur’an justru lebih umum. Ini mengindikasikan betapa masih banyaknya hal-hal misterius yang belum sanggup diketahui manusia, bukan hanya UFO. Boleh jadi inilah cara Allah untuk mengingatkan akan keterbatasan manusia, bisa juga merupakan petunjuk-Nya bahwa tidak semua hal harus dijangkau melalui akal atau logika, atau jangan-jangan ini “godaan” Allah agar kita penasaran sehingga mau mengkajinya terus-menerus. Bahkan Allah juga menantang, “Hai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus batas-batas langit dan bumi, cobalah kamu tembus, kamu tidak akan sanggup menembusnya melainkan dengan “sulthan” ( Al-Rahman, 33 ).“Sulthan” ( kekuatan ) ini dapat diperoleh karena Kasih Sayang Tuhan untuk orang-orang yang selalu berusaha mencapainya. Maka ada yang bilang bahwa “sulthan” merupakan kekuatan yang basisnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maka tidak menutup kemungkinan bahwa hal-hal yang pada saat ini masih dianggap ghaib atau tidak teridentifikasi, kelak akan bisa dikuak. Kita simak ayat ini, “Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti ( kilapan ) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan” ( Al-Rahman, 37-38 ).
Apakah kebetulan kalau setelah 14 abad dari diturunkannya Al-Qur’an, sekarang kita bisa menyaksikan gambar supernova dari teleskop Huble yang berbentuk menyerupai bunga mawar merah (seperti pada gambar diatas) sebagaimana telah disebut dalam Al-Qur’an?.
Demikian pula tentang peristiwa Big Bang yang menandai lahirnya alam semesta.
Boleh jadi 14 abad lalu ketika Al-Qur’an menyatakan, “dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya….” ( Al-Anbiya, 30 ), masih dianggap peristiwa yang sulit dikenali. Tetapi inipun sekarang telah terungkap adanya.
Adapun tentng UFO, saya sangat tertarik untuk mengungkapnya.
Bagaimana dengan anda? ^_~
Nah, terkait dengan UFO, ada pendapat kaum muslim yang menyatakan UFO adalah kendaraan dajjal yang bersekutu dengan bangsa Jin dan akan datang ke bumi menjelang hari kiamat. Relevankah pandangan tersebut dengan fenomena UFO atau Crop circle seperti yang terjadi di Sleman (dan Cikarang T_T) beberapa waktu lalu?.
Ada dua macam kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam sejarah hidupnya, yaitu yang memakai tenaga tolak untuk maju contohnya hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara. Yang lainnya memakai gaya centrifugal (melanting [dari titik tolak] ) seperti pesawat UFO yang populer disebut “piring terbang”.
Kedua macam kendaraan ini oleh Al-Quran surat An-Nahl ayat 8 disebutkan sebagai benda terapung dan ternak.
Yang dimaksud dengan ternak yaitu kuda, unta, keledai yang dikenal sebagai tenaga penggerak pada awal lahirnya ajaran agama Islam dan memang logikanya seperti kendaraan zaman sekarang memang belum dikenal oleh manusia pada waktu itu. Dan benda terapung maksudnya yaitu segala macam kendaraan yang diwujudkan oleh teknologi manusia termasuk di dalamnya “piring terbang”.
Khusus mengenai “piring terbang”, oleh surat An-Nahl ayat 8 adalah kendaraan yang tidak diketahui manusia dalam waktu ribuan tahun dan oleh surat Az-Zukhruf ayat 12 menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan semua yang berpasangan-pasangan. Maksudnya, ada bagian positif dan bagian negatif dari “piring terbang” itu (positif dan negatif=pasangan). Karena surat Az-Zukhruf ayat 12 ini membicarakan tentang alat transportasi maka tentunya istilah “berpasangan-pasangan” itu adalah kendaraan. Dan kendaraan itu tak lain mungkin adalah “piring terbang” yang memiliki bagian positif dan bagian negatifnya.
Banyak ayat al Qur’an yang saling berkait dan tidak ada satu ayatpun yang diwahyukan dengan mubazir, semua memiliki makna seperti ayat transportasi sebagaimana disebutkan dalam Surat An-Nahl ayat 8 yang terjemahannya :
“Dan (Dia Telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. “
Ayat ini menerangkan soal kendaraan yang biasa dan bisa dipakai oleh manusia. Manusia biasa menggunakan kendaraan ternak. Kuda dan keledai merupakan tenaga pembawa dan penarik maka keadaannya sama dengan mobil dan kapal terbang selaku pembawa dan penarik.
Penggalan kata “bisa” pada paragraf ini, merupakan sesuatu yang belum diketahui manusia tentang kendaraan. Dan memang faktanya perkembangan iptek membawa manusia menciptakan benda-benda yang sebelumnya tidak dikenal oleh umat manusia. Baik kuda dan keledai maupun mobil dan kapal terbang sama-sama menggunakan tenaga tolak ke belakang untuk maju ke depan, pada dasarnya kedua macam kendaraan itu memiliki prinsip yang sama.
Lalu kendaraan apa yang belum diketahui manusia hingga saat ini, apakah seperti yang disebutkan pada surat An-Nahl ayat 8 itu?.
Mungkin saja salah satu kendaraan yang tidak diketahui oleh umat manusia saat ini adalah UFO yang diduga pernah mendarat di Jogya itu. (tepatnya kapan saya lupa).
Silang pendapat antara ada dan tidaknya UFO hingga saat ini masih sangat kental terlihat diantara umat muslim, padahal didalam ayat yang saya sebutkan diatas jika kita lihat faktanya saat ini bahwa tenaga penggerak ternak telah tergantikan oleh mesin buatan manusia yang mampu memanfaatkan ilmu pengetahuannya. Artinya, dalam pengertian ayat transportasi diatas sesungguhnya kita umat Islam diwajibkan untuk belajar dengan bekal lahiriah yang diciptakan oleh Allah. Manusia saat ini telah menguasai teknologi ruang angkasa yang tentunya mempunyai perbedaan prinsip penggerak mesin kendaraan darat. Sebagaimana dalam pengertian benda terapung dalam ayat diatas, kita dapat mengartikan sebagai kendaraan yang memakai gaya centrifugal yang mungkin saja merupakan teknologi yang dipakai oleh UFO tersebut.
Pendidikan agama sangat mempengaruhi pola pikir umat muslim, pendidikan agama yang tidak dibarengi ilmu-ilmu pengetahuan lain akan menjadikan umat muslim bagai katak dalam tempurung, terpaku pada arti harfiah dari ayat-ayat yang terkandung dalam Al Qur’an tanpa melihat perkembangan dunia.
Kesalahan pandang inilah yang membuat umat muslim seolah anti dengan kemajuan dan menimbulkan rasa curiga yang berlebih terhadap perkembangan Ilmu Pengetahuan.
Banyak pengkajian terhadap Al Qur’an yang sudah dilakukan yang sering dicurigai sebagai upaya membelokkan ajaran Islam. Begitu juga pandangan terhadap UFO yang sesungguhnya jika kita lihat dalam Al Qur’an, walaupun tersurat sebagai benda terapung namun pola pikir yang maju akan mencari jawab dengan kemampuan ilmu pengetahuan. Pola pandang yang yang kurang memahami ilmu pengetahuanlah yang sesungguhnya membuat pandangan menjadi sempit dan saya pikir itulah yang menyebabkan kaum Islam sedikit tertinggal dalam penguasaan iptek.
Kesimpulannya, UFO ada dalam Al-Qur'an, mengapa banyak yang tidak percaya?
Menurut saya, karena:
1. Kata-kata UFO tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, sehingga terkadang para pentafsir Al-Qur’an tidak mempercayainya.
Padahal, kata 'UFO' kan istilah yang keluar di zaman modern. Sama juga kok menurut saya dengan tunggangan, dalam Al-Qur’an disebut hewan ternak, kalau sekarang kan mobil, motor, kapal, pesawat dll.
2. Cerita mengenai UFO masih samar dan banyak yang sulit dibuktikan, apalagi kemungkinan adanya teori konspirasi dunia mengenai hal ini untuk menutupi kebenarannya.
Adapun satu referensi film yang konon diambil dari kisah nyata mengenai UFO yang berjudul 'Fourth Of Kind' disisipkan rekaman asli mengenai kejadian ‘penampakan’ UFO, namun kurang begitu jelas pula.
sumber : http://deebacalah.blogspot.com/2012/01/bumi-bulan-dan-matahari.html